Dari Desa Pangan Mandiri Menuju Ekonomi Berdikari: Pengabdian Mahasiswa USM Indonesia

Medan, SUMUT — Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sari Mutiara (BEM USM) Indonesia melaksanakan kegiatan pengabdian bertajuk: Dari Desa Pangan Mandiri, Ekonomi Berdikari pada 29 Oktober lalu.

Kegiatan ini diadakan di Desa Pulau Gambar, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi mahasiswa, masyarakat dan pemerintah desa dalam mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.

Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Dr Parlindungan Purba MM mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia bangga melihat semangat mahasiswa yang tidak hanya berprestasi di kampus, tetapi juga mampu turun langsung ke masyarakat.

“Inilah wujud nyata tridharma perguruan tinggi. Dimana ilmu dan empati berpadu untuk melahirkan perubahan positif,” ujar Dr Parlindungan Purba MM.

Senada dengan itu, Rektor USM Indonesia, Prof Dr Ivan Elisabeth Purba MKes menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bukti komitmen universitas dalam mencetak generasi muda yang berkarakter, tangguh dan peduli.

“Kemandirian ekonomi dan pangan dimulai dari desa. Ketika mahasiswa hadir, berbagi ilmu dan membantu masyarakat menemukan solusi. Disitulah nilai kemanusiaan dan pendidikan sejati tumbuh,” ungkap rektor.

Kegiatan pengabdian ini dibimbing oleh para dosen USM Indonesia. Yakni Adiansyah SSi MSi, Mhd Aldi Primasyukra ST MT dan Bdn Sharfina Haslin STrKeb MKeb. Pelaksanaan kegiatan dipimpin oleh Rinaldi Praja Kusuma selaku ketua kegiatan.

Program ini diikuti 20 mahasiswa dari berbagai program studi. Antara lain dari farmasi, kimia, teknologi elektromedis dan akuntansi. Kolaborasi lintas disiplin ini menunjukkan semangat kebersamaan mahasiswa dalam memecahkan persoalan masyarakat melalui pendekatan multidisipliner yang kreatif dan aplikatif.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang) yang dilaksanakan melalui Aplikasi BIMA.

Dukungan hibah tersebut menjadi bukti kepercayaan pemerintah terhadap semangat dan kapasitas mahasiswa USM Indonesia dalam melaksanakan pengabdian masyarakat yang berdampak nyata.

Hasil observasi dan diskusi bersama aparat desa serta warga menunjukkan bahwa kelompok peternak di Desa Pulau Gambar masih menghadapi berbagai kendala dalam upaya mewujudkan kemandirian pakan ternak. Keterbatasan pengetahuan mengenai formulasi pakan seimbang dan ketergantungan pada pakan pabrikan yang mahal menjadi persoalan utama. Belum lagi, potensi bahan pakan lokal-seperti dedak, limbah pertanian, dan hasil sampingan perkebunan-belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya teknologi dan pelatihan teknis.

Kondisi tersebut tidak hanya menurunkan produktivitas ternak dan kualitas hasil. Tetapi juga menekan ekonomi peternak. Karena itu, intervensi melalui pelatihan formulasi pakan, penerapan teknologi tepat guna, serta pendampingan kewirausahaan menjadi langkah strategis untuk mendorong kemandirian pakan, meningkatkan pendapatan dan memperkuat ketahanan
pangan desa. Tak kalah penting adalah kelompok ibu-ibu PKK di desa ini juga menjadi mitra sasaran dalam kegiatan pengabdian.

Berdasarkan identifikasi lapangan, kelompok ini menghadapi tiga tantangan utama: (a) masih minimnya kegiatan produktif yang bisa menambah penghasilan keluarga, (b) kurangnya pelatihan keterampilan dan informasi terkait pengolahan hasil pertanian maupun peternakan serta (c) rendahnya literasi kewirausahaan dan keuangan rumah tangga.

Melalui program ini, Mahasiswa USM Indonesia mendorong peningkatan kapasitas perempuan desa lewat pelatihan pengolahan hasil ternak menjadi produk bernilai jual-seperti bola-bola ubi, naget lele, telur asin herbal dan olahan susu sederhana-serta pelatihan dasar pemasaran digital.

Harapannya, kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan kemandirian ekonomi keluarga, tetapi juga memperkuat posisi perempuan sebagai penggerak ekonomi lokal. Program pengabdian ini menegaskan bahwa mahasiswa bukan hanya agen perubahan di kampus, tetapi juga mitra strategis masyarakat dalam menghadapi persoalan nyata.

Melalui semangat ‘Dari Desa Pangan Mandiri, Ekonomi Berdikari’, Mahasiswa USM Indonesia berupaya membangun desa yang tangguh, produktif dan mandiri—dimulai dari kemandirian pakan ternak hingga pemberdayaan ekonomi rumah tangga.

Gerakan ini menjadi bukti bahwa kemandirian ekonomi nasional dapat bertumbuh dari desa-desa yang berdaya. Mahasiswa memiliki peran penting dalam menyalakan api perubahan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top