Ketua Yayasan USM Indonesia Dr. Parlindungan Purba Apresiasi Inovasi Teknologi Cerdas Pengolah Limbah Sawit Berbasis Nanokomposit

Medan — Ketua Yayasan Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia, Dr. Parlindungan Purba S.H., M.M., memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap keberhasilan tim dosen USM Indonesia dalam mengembangkan teknologi cerdas pengolah limbah sawit berbasis nanokomposit dan IoT.

Tim peneliti yang diketuai oleh Dr. Ir. Vivi Purwandari, M.Si., bersama Alexander Fernando Kawas Sibero, M.Kom. dan Hotromasari Dabukke, M.Si., berhasil mengembangkan sistem pengolahan limbah cair sawit yang efisien dan ramah lingkungan melalui Program Hibah Hilirisasi Prototipe yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Diktisaintek) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM).

Penelitian ini memanfaatkan nanokomposit hibrida grafena batubara, polianilin (PANI), dan zink oksida (ZnO) sebagai katalis utama dalam sistem fotoelektrokatalisis. Dengan bantuan sumber cahaya buatan berupa lampu LED, sistem ini mampu mempercepat proses degradasi senyawa organik berbahaya dalam limbah sawit tanpa bergantung pada sinar matahari.

Keunggulan lainnya adalah integrasi sensor real-time berbasis Arduino R4 WiFi yang mampu memantau parameter kualitas air seperti pH, TDS, COD, BOD, dan kekeruhan secara langsung. Data hasil pemantauan ini dapat diakses melalui dashboard digital, menjadikan sistem mudah dikontrol dari jarak jauh.

“Teknologi ini dirancang agar ramah lingkungan, efisien, dan dapat diterapkan di unit pengolahan limbah skala kecil hingga menengah,” ujar Dr. Vivi Purwandari, M.Si.

Ia menambahkan, pemanfaatan grafena dari batubara lokal juga menjadi langkah strategis dalam mendukung kemandirian material nasional serta memperkuat implementasi konsep ekonomi hijau.

Menanggapi capaian tersebut, Dr. Parlindungan Purba S.H., M.M. menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya terhadap para dosen peneliti.

“Kita patut berbangga karena dosen-dosen USM Indonesia mampu menghasilkan inovasi yang bukan hanya bernilai akademik, tetapi juga berdampak langsung pada masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi harus menjadi motor penggerak solusi bagi masalah nyata bangsa, termasuk isu lingkungan,” ujar Dr. Parlindungan.

Beliau juga menegaskan bahwa pihak yayasan akan terus memberikan dukungan terhadap pengembangan riset dan inovasi terapan di lingkungan kampus.

“Kami akan terus mendorong kolaborasi riset lintas disiplin dan kemitraan dengan industri agar hasil inovasi seperti ini dapat diterapkan secara luas. Harapan kami, USM Indonesia menjadi pusat unggulan riset dan teknologi terapan yang berkontribusi untuk Sumatera Utara dan Indonesia,” tambahnya.

Program hibah hilirisasi ini menjadi tonggak penting bagi pengembangan riset terapan di Sumut, khususnya dalam bidang pengelolaan limbah industri berbasis teknologi cerdas dan ramah lingkungan. Dengan dukungan Kemendiktisaintek, inovasi ini diharapkan dapat dikomersialisasikan dalam bentuk sistem modular yang terjangkau, memperkuat posisi USM Indonesia sebagai pelopor inovasi lingkungan berbasis nanoteknologi di Indonesia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top